Jumat, 27 Oktober 2017

ISLAM, PEMUDA & PERUBAHAN SOSIAL

*ISLAM, PEMUDA & PERUBAHAN SOSIAL*
Oleh: Muhammad Robby Kaharudin

Kontribusi yang diberikan pemuda dalam malakukan perubahan sosial sangatlah besar, sejarah mungkin bisa menjadi salah satu bukti nyata atas kegigihan kaum muda dalam melakukan perubahan sosial.

*Sejarah tokoh Islam*
Kisah para nabi semasa mudanya, kepintaran dan kepribadian kuat pemuda bernama Yusuf yang mampu mengatasi krisis ekonomi di kota Mesir, keberanian pemuda bernama Musa yang mampu menumbangkan Firaun, kejeniusan Ibrahim, mampu membuat Namrud diam malu akan kebodohannya menyembah berhala hingga lahirlah pemuda bernama Muhammad yang hidup pada masa kebodohan umat,  problem sosial-ekonomi dan friksi politik antar kabilah yang sangat kuat. Namun Muhammad melawan segala problematika umat pada masa itu bukan dengan senjata, kekuasaan atau harta, melainkan dengan akhlak yang mulia. Ia sosok yang santun dan pengasih hingga mampu mengubah permusuhan menjadi persaudaraan, kebodohan menjadi kepintaran, kekafiran menuju keislaman.

Begitupun pada masa kerajaan Turki usmani, kembali pemuda menjadi bagian terpenting dalam mebangun peradaban islam. Muhammad Al Fatih, pemuda berusia 21 tahun ini mampu menaklukan benteng romawi konstantinopel. Muhammad Al-Fatih dianggap sebagi pembuka pintu bagi perubahan dan perkembangan Islam di turki.

*Sejarah Nasional*
Pada sejarah bangsa Indonesia pemuda juga menunjukkan perjuangan-perjuangan heroiknya, pemuda menjadi tulang-inti kekuatan perjuangan-perjuangan di bangsa ini.

Memperjuangkan  bangsa Indonesia pada awalnya adalah keinginan kaum muda Indonesia untuk keluar dari  pemerintahan kolonial Belanda pada saat itu. Pemuda berjuang semata-mata karena kecintaan terhadap tanah air. Upaya-upaya nyata yang dilakukan oleh kaum muda dalam melakukan perubahan sosial di bangsa ini, yaitu;

1908 adalah berdirinya organisasi Budi Utomo, yang mengumpulkan para pelajar dan pemuda Indonesia. Di bentuk atas dasar kegelisahan nya terhadap pemerintah kolonial Belanda. Mereka berkumpul memikirkan nasib bangsa yang sangat buruk dan selalu dianggap bodoh dan tidak bermartabat oleh bangsa lain (Belanda), serta bagaimana cara memperbaiki keadaan yang amat buruk dan tidak adil itu.

1926 adalah momentum berkumpul nya organisasi pemuda Indonesia, mereka melakukan kongres pemuda menyatukan pemikiran-pemikiran untuk pembangunan bangsa dan kongres tersebut menghasilkan keputusan untuk mengadakan kongres ke-2 pada tanggal 27-28 Oktober 1928.

1928 Berkumpul nya pemuda-pemudi Indonesia dalam Konggres ke-II Pemuda yang diadakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928, ada tiga ikrar & keputasan pokok dalam pertemuan tersebut yaitu:

1) Dibentuknya suatu badan fusi untuk semua organisasi  pemuda.
2) Menentapkan ikrar pemuda Indonesia bahwa mereka:
a) Mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
b) Mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
c) Menjunjung bahasa yang satu, bahasa Indonesia.
3) Asas ini wajib dipakai oleh semua perkumpulan di Indonesia. Hasil ini menjadi pondasi bagi  persatuan Indonesia.

1945 saat Jepang dinyatakan kalah pada perang ke-II dan pemuda mendorong Soekarno-Hatta untuk memproklamasikan Indonesia. Akhirnya bangsa ini merdeka.

1966 adalah peristiwa tumbangnya pemerintah orde lama yang dipimpin sang proklamator Soekarno, pemuda menurunkan Soekarno dari kursi orang nomor satu di negeri ini.

1998 Pemuda kembali memainkan perannya dalam mengakhiri masa otoriter rezim Suharto setelah berkuasa kurang lebih selama 32 tahun lamanya. Pemuda-pemuda yang  tergabung dalam organisasi gerakan mahasiswa dan kemasyarakat bersatu menuju gedung DPR-MPR RI dan mendesak Presiden Suharto untuk mundur dari tampuk kekuasaan. Masa otoriter pemerintahan Suharto dapat diakhiri. Indonesia  memasuki jaman reformasi. Reformasi dianggap sebagai jaman kebebasan setelah rakyat terbelenggu dalam jaman otoriter.

*Empat Karekteristik Pemuda;*
1.Quwwatus-syabaab (kekuatan pemuda), Pemuda memiliki semangat serta dinamis dalam melakukan segala aktivitas. Hal ini yang menjadikan pemuda selalu memberikan banyak pengaruh dalam perubahan sosial.
2. ‘Atho bilaa tahazzub (memberi tanpa berpihak); Pemuda memiliki pandangan jauh ke depan dan mempunyai pandangan yg objektif dan rasional dalam banyak hal. Kekuatan prinsip ini menjadikan perjuangan pemuda terjaga idealismenya dan mampu menjunjung nilai kejujuran dan kemurnian sebuah perjuangan.
3. Qaumun ‘amaliyyun (selalu bekerja); Wawasan, kompetensi serta kepedulian seorang pemuda menjadikan mereka kaum yang progresif dan dinamis. Sifat ini memberikan sebuah energi yang besar dalam bekerja dan beramal secara terus menerus dan dapat mengikuti perubahan zaman.
4.‘Alamiyyah (Natural); Kesamaan status jauh dari fanatisme kedaerahan, agama, maupun ras. Pemuda (mahasiswa) bisa bertemu dan berhimpun bersama atas nama pemuda (mahasiswa), tanpa batasan bangsa maupun ras.

*Peran & Fungsi Pemuda (Mahasiswa)*
1. Agent of chage; Sebagai penggagas perubahan, menjadi pelaku dari perubahan tersebut. Menelurkan ide dan gagasan untuk perubahan sosial yang akan datang.
2. Iron Stock; Pemuda sebagai generasi penerus bangsa diharapkan memiliki kemampuan, ketrampilan, dan akhlak mulia untuk menjadi calon pemimpin akan datamg. Pemuda merupakan asset, cadangan, dan harapan bangsa untuk masa depan.
3. Control of sosial; Pemuda sudah selayaknya memberikan pengawasan atas kerja-kerja para pengusa negeri ini. Memberontak terhadap kebusukan-kebusukan yang terjadi. Lalu memberikan masukan untuk perbaikan bangsa.

*Kesimpulan*
Dari paparan dan kedua sejarah diatasi dapat kita simpulkan bahwa pemuda memiliki sejarah yang sangat heroik dalam melakukan perubahan sosial. Baik membangun peradaban islam pada masa kenabian, maupun melakukan pembangunan bangsa Indonesia.

*SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA*
Komperta Plaju, 28 Oktober 2017

Referensi:
*Dari berbagai sumber bacaan

Rabu, 25 Oktober 2017

Gairah Cinta dan Kelesuan Ukhuwah

Sebait Catatan Nasihat
(Alm) Ustadz Rahmat Abdullah

"Gairah Cinta dan Kelesuan Ukhuwah"

Setiap kita akan senantiasa diuji oleh Allah SWT pada titik-titik kelemahan kita.

Orang yang lemah dalam urusan uang namun kuat terhadap fitnah jabatan dan wanita, tidak akan pernah diuji dengan wanita atau jabatan.

Tetapi orang yang lemah dalam urusan wanita namun kuat dalam urusan uang, tidak akan pernah diuji dengan masalah keuangan.

Orang yang mudah tersinggung dan gampang marah akan senantiasa
dipertemukan oleh Allah dengan orang yang akan membuatnya tersinggung dan marah sampai ia bisa memperbaiki titik kelemahannya itu sehingga menjadi tidak mudah tersinggung dan tidak pemarah.

Orang yang selalu berlambat-lambat menghadiri pertemuan forum dakwah karena alasan istri, anak, mertua atau tamu akan senantiasa dipertemukan dengan perkara mertua datang, tamu datang silih berganti di saat ia akan berangkat.. terus begitu sampai ia memilih prioritas bagi aktivitasnya apakah kepada dakwah atau kepada perkara-perkara lain

Kita semua harus memahami dan mengatasi segala kelemahan diri di jalan dakwah ini.

Ingatlah, mushaf Al-Quran tidak akan pernah terbang sendiri kemudian datang dan memukuli orang-orang yang bermaksiat.

Sungguh teramat merugi, mereka yang mengikuti hawa nafsu kemudian pergi meninggalkan kebersamaan dlm dakwah ilallah, tanpa mau bersabar sebentar dalam ujian keimanan.

Tanpa mau mencoba bertahan sebentar dalam dekapan ukhuwah.

Dan sungguh, kecewa itu biasa dan 'manusiawi' yang luar biasa, siapa saja yang mampu beristighfar lalu berlapang dada serta bertawakkal pada-Nya.

Memang, dakwah ini berat, karenanya ia hanya mampu dipikul oleh mereka yang :
1. memiliki hati sekuat baja
2. memiliki kesabaran lebih panjang dari usianya
3. memiliki kekuatan yang berlipat
4. memiliki keihklasan dalam beramal yang meninggi
5. memiliki ketabahan seluas lautan
6. memiliki keyakinan sekokoh pegunungan

Siapapun tak akan pernah bisa bertahan melalui jalan dakwah ini dan mengarungi jalan perjuangan kecuali dengan KESABARAN !

Karenanya, tetaplah disini.. dijalan ini.. bersama kafilah dakwah ini seberat apapun perjalanan yang harus ditempuh sebesar apapun pengorbanan untuk menebusnya tetaplah disini buanglah hawa nafsu dalamy mengarungi perjalanannya, karena telah banyak yang bergugugran karenanya.

Gandenglah selalu iman kemana saja kita melangkah karena iman akan menjagamu setiap waktu.

Seburuk apapun, sekeruh apapun kondisi kapal layar kita, jangan lah sekali2 mencoba untuk keluar dari kapal layar ini dan memutuskan berenang seorang diri.. karena pasti kau akan kelelahan dan memutuskan menghentikan langkah yang pada akhirnya tenggelam disamudra kehidupan..

Jika bersama dakwah saja, kau serapuh itu..bagaimana mungkin dengan seorang diri ? sekuat apa kau jika seorang diri?

Menikmati status Mahasiswa

Menikmati status Mahasiswa
Oleh: M Robby Kaharudin

Mahasiswa merupakan kekuatan intelektualitas masyarakat untuk menuju perubahan. Mahasiswa adalah kaum intelektual yang lahir dari laboratorium pendidikan. Kaum intelek yang memiliki cara berpikir dan pandangan yang luas.

Mahasiswa sebagai tumpuan berbagai pihak. Mereka adalah bagian dari harapan bangsa, harapan negara, harapan masyarakat, harapan keluarga bahkan harapan dunia.

Mahasiswa adalah satu kesatuan yang utuh, yang tidak bisa di pisahkan dalam sejarah perkembangan bangsa. Kobaran semangat yang membara, menjadi identitas dan ciri khas seorang mahasiswa. Mahasiswa merupakan bagian terpenting dalam menjaga keutuhan bangsa.

Mahasiswa yang memiliki peran sebagai: Agen of Change, Agen of Social Control dan Iron Stock. Berbagai perubahan besar dalam persimpangan sejarah negeri ini, menempatkan mahasiswa dalam posisi terhormat sebagai pahlawannya, bahkan gerakan yang dibangun mahasiswa disebut sebagai pilar demokrasi yang kelima.

Hitam-putih bangsa ini pun tak terlepas dari peran mahasiswa. Terlalu panjang jika kita menuliskan secara ringkas kisah perjuangan-perjuangan mahasiswa. Berdiskusi dan memperjuangkan hak-hak rakyat, adalah agenda besar setiap Mahasiswa.

Hidup Mahasiswa!!
Hidup Rakyat Indonesia.!

Keterampilan Manajerial

Keterampilan Manajerial

Dalam mengemban amanah kader dakwah akan dihadapkan pd peristiwa-peristiwa sulit dan rumit. Oleh karenanya, sebagai seorang pemimpin, kader dakwah harus mengambil berbagai keputusan dengan waktu yang terkadang sangat terbatas. Mengambil keputusan sebenarnya adalah sebuah sikap mental dimana kader dakwah itu bertindak untuk memilih satu pilihan yang terbalik dari beranekaragam pilihan yang ada. Berdasarkan tujuan dan kriteria tertentu sesuai dengan kondisi dan tuntutan zaman saat itu dan pilihan tersebut harus segera diambil.

Untuk memenuhi segala tuntutan zaman kader dakwah harus memiliki beberapa keterampilan manajerial. Agar efektif dalam mengelola semua amanah yang di pikulnya. Secara singkat setidaknya ada empat keterampilan managerial yg harus dimiliki oleh para pemimpin, yaitu;

1. Keterampilan konseptual (conceptual skill) adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan menginteraksikan seluruh kepentingan dan kegiatan tandzim/organisasi. Hal ini mencakup kemampuan kader dakwah untuk melihat tandzim/organisasi secara keseluruhan dan memahami hubungan antar bagian yang saling bergantung, serta mendapatkan, menganalisa dan menginterpretasikan informasi yg diterima dari bermacam-macam sumber.

2. Keterampilan kemanusiaan (Human skills) adalah kemampuan untuk bekerja dengan memahami dan memotivasi orang lain, baik sebagai individu maupun jama'ah. Kader dakwah membutuhkan keterampilan ini agar dapat memperoleh partisipasi dan mengarahkan tim kerjanya dalam mencapai tujuan, terlebih pd lembaga-lembaga milik publik.

3. Keterampilan administratif (administrative skills) adalah seluruh keterampilan yg berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf dan pengawasan. Keterampilan ini mencakup untuk mengikuti kebijakan dan prosedur, mengelola dengan anggaran terbatas dan sebagainya. Dengan kata lain kader dakwah harus mampu bekerja secara optimal di tengah kondisi yang serba minimalis. Keterampilan administrasi ini adalah perluasan dari keterampilan konseptual. Kader dakwah harus mengambil keputusan-keputusan melalui penggunaan keterampilan administrasi dan kemanusiaan.

4. Keterampilan teknik (technikal skills) adalah kemampuan untuk mengoperasikan sebagai peralatan, perlengkapan,  prosedur dan teknik-teknik dalam bidang tertentu yang mendukung proses dakwah.

Memiliki keterampilan pada aspek konseptual dan administrasi mungkin sdh cukup, tapi akan lebih baik dan efektif jika kita memiliki Semua keterampilan itu. Oleh karenanya kita harus melakukan pendekatan manajemen strategis dalam setiap aktifitas dakwah. Jk pola pendekatan yg dipakai adalah manajemen strategis maka pelakunya harus terbiasa berpikir strategis.

Berpikir strategis adalah sebuah proses menganalisa sebuah input informasi tertentu. Strategi berasal dari bahasa latin: stratos (pasukan) dan agein (memimpin). Strategi menjawab pertanyaan mengenai, apa yg ingin di lakukan? Organisasi (tanzim) seperti apa yang kita inginkan? Kemana organisasi ini akan menuju?

Muhammad Robby Kaharudin
Diringkas dari tulisan Ari Afdilah (UGM)

Selasa, 24 Oktober 2017

Polemik UU OMIK

BUTA ATURAN, KEOK KEMUDIAN
Oleh: Muhammad Robby Kaharudin

Posisi kita sebagai aktivis mahasiswa, tentu tidak hanya belajar atau meraup ilmu di ruang kelas, mengejar IPK dan menyelesaikan SKS itu adalah kewajiban utama setiap mahasiswa. Tetapi ada tambahan ilmu yg juga wajib harus mahasiswa pahami agar tak buta dan taklid dalam ber-Mahasiswa.

Dalam aktivitas organisasi mahasiswa, ada pedoman umum yang menjadi aturan aktivis mahasiswa untuk di patuhi sebagai rel bergerak nya organisasi.

Aturan organisasi mahasiswa yang disebut dengan UU-OMIK (Organisasi Mahasiswa Intra kampus) ialah undang-undang yang dibuat oleh senat mahasiswa dan disahkan oleh wakil rektor bagian kemahasiswaan atas pertimbangan dari pedoman menteri (SK Pendis 4961 Tahun 2016). Didalam Undang-undang tersebut diatur semua aspek yang berkaitan dengan aturan umum dan teknis OMIK.

Dalam semua aturan yang tercantum, ada aturan yang menurut saya sangat sensitif dan menjadi fokus utama bagi seluruh gerakan mahasiswa utk di kaji, yaitu aturan tentang pemilu raya mahasiswa (Pemira).

Perhelatan tahunan, pesta demokrasi mahasiswa bukan hanya sekedar pertarungan eksistensi tetapi lebih dari itu, ada pertaruhan strategi yang ditaruhkan. Oleh karena nya dalam membuat strategi pemenangan pemilu mahasiswa, pangkal utama yang harus di miliki oleh pelakunya adalah  kepahaman nya mengenai aturan-aturan yang berlaku.

Pertarungan pemilu raya adalah seni. Menggali, Membaca, memahami, mengkaji, lalu membuat skema dan operasi. itulah seni nya.! Semakin kita menguasai dan paham mengenai aturan yang berlaku maka semakin terbuka dan semakin tepat skema yang di buat.

Jika pada hariini kita telah mengikrarkan diri untuk turut andil dalam pembangunan kampus, maka konsekuensinya kita harus peka terhadap apa yang terjadi dilingkungan sosial.

Teori rekayasa sosial, mungkin sudah berkali-kali teman2 dapatkan di internal organisasi. Maka saat ini adalah praktek nya.

Intip kembali ATURAN MAIN mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, atau KEOK dikemudian.

Panjang umur perjuangan
HIDUP MAHASISWA.!

Belajar dari kisah Semut Ibrahim

SEMUT IBRAHIM

Ketika Namrud memutuskan untuk melemparkan Ibrahim ke dalam api, seekor semut mendengar kabar itu. Si semut lantas berpikir, "Apa yang harus kuperbuat? Bagaimana mungkin aku sanggup menolong khalilullah? Tak boleh bagiku untuk berdiam diri dan membiarkan itu terjadi karena Allah akan mempertanyakanku pada hari kiamat."

Si semut pun membuat bejana dari kayu kecil, lalu pergi ke danau dan memenuhi bejana yang dibuatnya itu dengan air. Ia memikul bejana air itu dengan susah payah di atas punggungnya. Langkahnya pasti menuju tempat api yang telah dinyalakan oleh Namrud. Dalam perjalanan ke sana, si semut bertemu dengan seekor gagak, lalu si gagak bertanya dengan perasaan aneh,

Gagak : "Mau ke mana kau semut?"

Semut : "Aku mau ke kota raja."

Gagak : "Apa yang kamu pikul itu sampai-sampai kau begitu payah membawanya?"

Semut : "Aku membawa bejana berisi air."

Gagak : "Untuk apa air itu?"

Semut : "Tidakkah kau mendengar bahwa Namrud laknatullah telah menyalakan api untuk membakar Khalilullah Ibrahim ‘alaihis salam?"

Gagak : "Tidak, aku belum mendengar kabar itu. Namun, aku tak mengerti hubungan itu dengan air yang kau bawa ini?"

Semut : "Aku ingin turut ambil bagian untuk memadamkan api si Namrud."

Gagak (seraya mencemooh) : "Hai semut bodoh, apakah kau merasa yakin bahwa dirimu bisa memadamkan api besar Namrud dengan sedikit air dalam bejana kecil ini?"

Semut : "Aku tahu bahwa aku takkan mampu memadamkan api besar itu karena hal itu memang berada di luar kemampuanku. Akan tetapi aku melakukan ini karena dua alasan."

Gagak : "Apa kedua alasan itu?"

Semut : "Aku memastikan (di posisi mana aku berdiri) dan mengetahui sasaranku sehingga aku tahu apa yang kutuju. Dengan demikian aku bukanlah jenis makhluk yang tak peduli sehingga rela dengan keburukan yang terjadi. Aku harus punya andil untuk memberikan pertolongan meskipun itu di luar kemampuanku."

Gagak: "Apa alasan kedua?"

Semut : "Agar aku punya alasan yang benar di depan Rabb-ku. Aku mengetahui khalilullah akan dibakar tapi aku tak melakukan apa-apa? Oleh karena itu aku bangkit memberikan bantuan sebesar kemampuanku. Aku tak mau membiasakan diri hidup tanpa kepedulian."

Gagak pun mencemooh seraya meneruskan perjalanannya sambil tertawa. Adapun si semut yang tulus, ia berjalan terus menuju api Namrud dengan hati yang dipenuhi tekad kuat dan iman.

//DIringkas Oleh
Muhammad Robby Kaharudin

Dakwah Kampus & Penerapan Manajemen Strategis

*Penerapan Manajemen Strategis*

Dalam dakwah kampus upaya untuk menerapkan manajemen strategis adalah sebuah keniscayaan. Agar dlm perjalanan tidak reaksioner dengan cara kerja seperti pemadam kebakaran yang sporadis dan tidak tertata dengan baik.

Manajemen strategik merupakan sekumpulan keputusan atau tindakan yg menghasilkan perumusan dan pelaksanaan rencana-rencana yg di rancang untuk mencapai tujuan. Manajemen strategik berisi pola pikir strategik yg dikombinasikan dgn fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.

Dakwah Kampus harus mempunyai perencanaan untuk menjawab berbagai tantangan dan tuntutan zaman. Ada dua jenis perencanaan, yaitu: 1. Perencanaan strategis, yang disusun untuk mencapai tujuan umum organisasi, yaitu dengan melaksanakan misi organisasi, dan 2. Rencana operasional, yg merupakan rincian tentang bagaimana rencana strategik dilaksanakan.

1. Rencana strategis
Rencana strategis sering juga disebut perencanaan jangka panjang _(longe range planning)_ adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut tujuan jangka panjang organisasi, kebijakan yg harus di perhatikan, serta strategi yang harus di jalankan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Untuk melaksanakan strategi tersebut harus pula disusun program kerja yang terinci, mencakup kegiatan yang harus dilakukan, kapan harus dimulai, kpn harus selesai dan siapa yang harus bertanggung jawab, serta sumber daya manusia yang diperlukan.
Singkatnya perencanaan strategik adalah proses perencanaan jangka panjang yang sudah di sepakati secara kolektif, yang digunakan utk merumuskan tujuan organisasi serta cara menghadapi permasalahan yang mungkin muncul dalam dakwah kampus. Kelebihan jika elemen dakwah kampus Memiliki rencana strategis adalah terkontrol nya tujuan organisasi meskipun berganti-ganti kepengurusan. Sehingga kepengurusan baru tidak berangkat dari titik nol, tetapi hanya melanjutkan dan melakukan pengembangan program satu tahun kepengurusan. Secara sederhana fungsi Renstra (rencana strategis) adalah membingkai kerja dakwah dari generasi ke generasi agar dakwah kampus tetap berada di jalur yang benar dalam mencapai tujuan.

2. Rencana operasional
Rencana operasional terdiri dari dua bentuk, yaitu: (1) Rencana sekali pakai _(single use plan)_ yakni rencana yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu dan di bubarkan segera setelah tujuan ini tercapai. Contoh; agenda temu kader. (2) rencana permanen _(standing plans)_, yakni pendekatan yang sudah di standarisasi untuk menghadapi situasi berulang dan dapat di ramalan sebelumnya. Contoh: agenda PMB

Unsur pengambilan keputusan merupakan unsur penting dalam langkah yg akan diambil untuk menghadapi masalah-masalah dalam organisasi. Aktivis dakwah harus mengambil keputusan tentang prediksi-prediksi situasi yang akan terjadi dimasa datang. Misal kondisi birokrasi kampus, langkah-langkah apa yang akan dilakukan oleh dakwah kampus dan sebagainya. ADLPM harus memutuskan sesaran yang akan dicapai, menganalisis sumber daya yang dimiliki dan bagaimana mengaplikasikan nya. Dalam hal ini diperlukan sikap fleksibelitas di dalam menghadapi perubahan.

Muhammad Robby Kaharudin
Diringkas dari tulisan; Ari Afdilah (UGM)