Selasa, 24 Oktober 2017

Dakwah Kampus & Penerapan Manajemen Strategis

*Penerapan Manajemen Strategis*

Dalam dakwah kampus upaya untuk menerapkan manajemen strategis adalah sebuah keniscayaan. Agar dlm perjalanan tidak reaksioner dengan cara kerja seperti pemadam kebakaran yang sporadis dan tidak tertata dengan baik.

Manajemen strategik merupakan sekumpulan keputusan atau tindakan yg menghasilkan perumusan dan pelaksanaan rencana-rencana yg di rancang untuk mencapai tujuan. Manajemen strategik berisi pola pikir strategik yg dikombinasikan dgn fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.

Dakwah Kampus harus mempunyai perencanaan untuk menjawab berbagai tantangan dan tuntutan zaman. Ada dua jenis perencanaan, yaitu: 1. Perencanaan strategis, yang disusun untuk mencapai tujuan umum organisasi, yaitu dengan melaksanakan misi organisasi, dan 2. Rencana operasional, yg merupakan rincian tentang bagaimana rencana strategik dilaksanakan.

1. Rencana strategis
Rencana strategis sering juga disebut perencanaan jangka panjang _(longe range planning)_ adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut tujuan jangka panjang organisasi, kebijakan yg harus di perhatikan, serta strategi yang harus di jalankan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Untuk melaksanakan strategi tersebut harus pula disusun program kerja yang terinci, mencakup kegiatan yang harus dilakukan, kapan harus dimulai, kpn harus selesai dan siapa yang harus bertanggung jawab, serta sumber daya manusia yang diperlukan.
Singkatnya perencanaan strategik adalah proses perencanaan jangka panjang yang sudah di sepakati secara kolektif, yang digunakan utk merumuskan tujuan organisasi serta cara menghadapi permasalahan yang mungkin muncul dalam dakwah kampus. Kelebihan jika elemen dakwah kampus Memiliki rencana strategis adalah terkontrol nya tujuan organisasi meskipun berganti-ganti kepengurusan. Sehingga kepengurusan baru tidak berangkat dari titik nol, tetapi hanya melanjutkan dan melakukan pengembangan program satu tahun kepengurusan. Secara sederhana fungsi Renstra (rencana strategis) adalah membingkai kerja dakwah dari generasi ke generasi agar dakwah kampus tetap berada di jalur yang benar dalam mencapai tujuan.

2. Rencana operasional
Rencana operasional terdiri dari dua bentuk, yaitu: (1) Rencana sekali pakai _(single use plan)_ yakni rencana yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu dan di bubarkan segera setelah tujuan ini tercapai. Contoh; agenda temu kader. (2) rencana permanen _(standing plans)_, yakni pendekatan yang sudah di standarisasi untuk menghadapi situasi berulang dan dapat di ramalan sebelumnya. Contoh: agenda PMB

Unsur pengambilan keputusan merupakan unsur penting dalam langkah yg akan diambil untuk menghadapi masalah-masalah dalam organisasi. Aktivis dakwah harus mengambil keputusan tentang prediksi-prediksi situasi yang akan terjadi dimasa datang. Misal kondisi birokrasi kampus, langkah-langkah apa yang akan dilakukan oleh dakwah kampus dan sebagainya. ADLPM harus memutuskan sesaran yang akan dicapai, menganalisis sumber daya yang dimiliki dan bagaimana mengaplikasikan nya. Dalam hal ini diperlukan sikap fleksibelitas di dalam menghadapi perubahan.

Muhammad Robby Kaharudin
Diringkas dari tulisan; Ari Afdilah (UGM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar